Rabu, 22 Februari 2012

Sama-sama blajar yukk

Dalam hubungan suami-istri, kemarahan suami acapkali lebih dahsyat efeknya bagi kehidupan rumah tangga. Dan tak sedikit gejolak emosi seorang suami yang akhirnya membuahkan kekerasan fisik yang meretakkan ketenteraman hati semua anggota keluarga. Hati istri pun tersayat tatkala bentakan dan kemarahan suami menjadi ‘menu harian’ yang disuguhkan suaminya kepadanya.

Bukankah Rasulullah telah bersabda : لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ “Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat. Sesungguhnya orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari) Suami atau istri harus bisa mengendalikan amarahnya, agar ketenteraman keluarga tetap terjaga. Umar bin Khaththab a pernah berkata di dalam khutbahnya, “Orang yang beruntung di antara kalian adalah orang yang terjaga dari ketamakan, hawa nafsu, dan amarah.” Bagaimana bila ia terlanjur marah? Hendaklah ia segera sadar, dan berusaha mengekang dirinya agar kemarahannya tidak terus berkelanjutan.

Segera minta maaf merupakan langkah tepat untuk meredam suasana, agar kemarahan tidak berbuntut dengan sederet efek negatif yang mengancam keutuhan keluarga. Bila suami yang khilaf terbelenggu oleh nafsu amarah, segeralah meminta maaf kepada istri. Istri juga harus lapang dada untuk memaafkan sang suami.

Semoga amarah yang disesali dan dimintakan maaf akan menjadi pembersih dosa orang yang dimarahinya.

Rasulullah bersabda, “Ya Allah, sesungguhnya aku adalah manusia biasa.

Oleh karena itu, siapa pun kaum muslimin yang telah aku maki, aku laknat, atau aku cambuk, jadikanlah hal itu sebagai penyucian dan rahmat baginya.” (HR. Muslim) Kita semua berharap, bila suatu ketika kita khilaf dan terlanjur marah, semoga kemarahan kita menjadi rahmat bagi orang lain. Yakni saat kita segera sadar, menyesal dan meminta maaf dengan kekhilafan kita.

semoga kita bisa mengambil hikmah dalam setiap kejadian.

Dan bilamana ada kata maupun penulisan yang salah mohon di benarkan
Salah dan Hilaf andai ada kata yang kurang berkenan mohon ma'afkan
saya Hanya Insaniah fakir Hamba Allah yang tiada daya dan Upaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar